REVIEW
BUKU
Judul :
Stop menjadi Guru!
Penulis :
Asep Sapa’at
Penerbit :
PT. Tangga Pustaka
Terbit :
2012
Tebal :
288 Halaman
Harga :
Rp. 45.000,-
Guru
adalah garda terdepan pendidikan. Sistem pendidikan boleh canggih, kurikulum
boleh hebat, namun diatas semua itu dedikasi, keikhlasan, dan teladan yang
diberikan gurulah yang akan menentukan keberhasilan upaya pencerdasan kehidupan
bangsa melalui pendidikan.
Setiap
guru tentu sangat memahami kewajibannya sebagai seorang guru. Kewajiban yang
diketahui setiap guru adalah mengajar atau mentransformasikan ilmu pengetahuan
kepada peserta didik. Tanggung jawab yang diemban setiap guru adalah tanggung
jawab untuk menjadikan peserta didik menjadi pribadi yang cerdas. Namun untuk
mendapat sebutan guru, dengan mengajar saja sangat tidak memadai. Kecerdasan
yang ditandai dengan penguasaan pengetahuan tidak menjadi tolak ukur keberhasilan
menjadi seorang guru.
http://www.4shared.com/office/Rd4ST1m9ce/REVIEW_BUKU_FIX.html
Melalui
buku yang berjudul “Stop Menjadi Guru!”, Asep Sapa’at menjelaskan dengan begitu
gemilang bagaimana (seharusnya) menjadi seorang guru yang berhasil tidak hanya
dalam proses transformasi ilmu pengetahuan, namun juga berhasil dalam
menanamkan karakter melalui pemberian contoh berisi nilai-nilai dan norma-norma
yang baik.
Penulis
mengawali pembahasan buku dengan penjelasan yang menekankan arti penting bagi
guru untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai impian atau
cita0cita yang harus mereka rai dimasa mendatang. Terkait dengan impian peserta
didik untuk bermimpi. Karena peserta didik sebagai manusia mempunyai impian.
Sekolah tempat mereka belajar harus menjadi tempat terbaik untuk mewujudkan
impian-impian peserta didik dimasa depan (hal.4)
Berangkat
dari berbagai praktik baik (best practice) pendidikan oleh guru yang dipotret
dari berbagai belahan di Indonesia, penulis buku yang memang seorang guru
sekaligus pengamat pendidikan memaparkan bebrapa kisah tentang guru-guru yang
inovatif (Kubochi Ikuya dari Jepang), kreatif (Eril Gruwell seperti dikisahkan
dalam film “The Freedom WritersJ, dedikasi tinggi (Monica
dari Maluku), teladan (guru migran di Hong Kong), dan beberapa kisah guru-guru
di Indonesia yang telah memilih mengajar dan mendidik sebagai penggilan hidup
(Hal.5-42).
Kisah0kisah
yang dipaparkan penulis buku dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain agar
dapat menjadikan pilihan mereka sebagai guru sebagai pilihan mulia karena
menyangkut upaya menyelamatkan masa depan generasi bangsa. Bisa jadi banyak
guru yang berpikiran bahwa menjadi guru di Indonesia menghadapi banyak masalah
dan resiko. Namun penulis buku berupaya meyakinkan bahwa menjadi guru berarti
berinvestasi untuk Indonesia. Perjuangan guru adalah perjuangan demi
keberlangsungan pendidikan Indonesia. Demi kepentingan bangsa, guru menjadi
sosok penting yang akan menyamai benih-benih baru generasi bangsa yang dapat
diharapkan untuk kemajuan bangsa Indonesia ke depan.
Hal
penting yang ditekankan dalam buku ini dalah pada bagaimana guru tidah hanya
harus memberikan pemahaman mengenai sebuah teori, namun juga bagaimana
penerapannya dalam kehidupan nyata. Sebagai contoh misalnya upaya guru untuk
menanamkan karakter. Penerapan karakter (seharusnya) tidak hanya melalui teori
sebagaiman yang lebih banyak dilakukan, tapi melalui sebuah pembiasaan dan
peneladanan. Melalui sebuah bentuk praktik nyata antara ilmu dan amal.
Kegagalan terbesar dari sistem pendidikan kita bukan terletak pada masalah
lemahnya pendidikan mencerdaskan rakyat, tetapi terletak pada masalah
ketidakmampuan pendidikan menyadarkan rakyat terhadap permasalahan hidup yang
nyata.
Buku
dengan judul yang memancing pembaca untuk mengetahui lebih dalam isi buku ini
adalah semacam kumpulan tulisan penulis tentang guru dan dunia pendidikan.
Kumpulan tulisan ini terbagi menjadi enam bagian yang saling terkait. Dengan
bahasa yang ringan, penulis ingin membawa pembaca terutama guru untuk
merenungkan kembali arti menjadi guru yang sebenarnya.
Secara
keseluruhan, buku setebal 288 halaman ini berupaya membantu pembaca terutama
guru dalam memetakan permasalahan pendidikan Indonesia agam mampu menemukan
arah dan jati diri. Buku ini dapat memotivasi setiap tenaga pengajar untuk
menjadi guru yang kreatif, inovatif, ikhlas, berdedikasi, bertanggungjawab,
sabar, mencintai, penyayang, peduli, dan menjadi pembelajar sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar