Selasa, 12 April 2016

Review Buku

REVIEW BUKU
Judul               : Stop menjadi Guru!
Penulis             : Asep Sapa’at
Penerbit           : PT. Tangga Pustaka
Terbit               : 2012
Tebal               : 288 Halaman
Harga              : Rp. 45.000,-
            Guru adalah garda terdepan pendidikan. Sistem pendidikan boleh canggih, kurikulum boleh hebat, namun diatas semua itu dedikasi, keikhlasan, dan teladan yang diberikan gurulah yang akan menentukan keberhasilan upaya pencerdasan kehidupan bangsa melalui pendidikan.
            Setiap guru tentu sangat memahami kewajibannya sebagai seorang guru. Kewajiban yang diketahui setiap guru adalah mengajar atau mentransformasikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Tanggung jawab yang diemban setiap guru adalah tanggung jawab untuk menjadikan peserta didik menjadi pribadi yang cerdas. Namun untuk mendapat sebutan guru, dengan mengajar saja sangat tidak memadai. Kecerdasan yang ditandai dengan penguasaan pengetahuan tidak menjadi tolak ukur keberhasilan menjadi seorang guru.

http://www.4shared.com/office/Rd4ST1m9ce/REVIEW_BUKU_FIX.html
            Melalui buku yang berjudul “Stop Menjadi Guru!”, Asep Sapa’at menjelaskan dengan begitu gemilang bagaimana (seharusnya) menjadi seorang guru yang berhasil tidak hanya dalam proses transformasi ilmu pengetahuan, namun juga berhasil dalam menanamkan karakter melalui pemberian contoh berisi nilai-nilai dan norma-norma yang baik.
            Penulis mengawali pembahasan buku dengan penjelasan yang menekankan arti penting bagi guru untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai impian atau cita0cita yang harus mereka rai dimasa mendatang. Terkait dengan impian peserta didik untuk bermimpi. Karena peserta didik sebagai manusia mempunyai impian. Sekolah tempat mereka belajar harus menjadi tempat terbaik untuk mewujudkan impian-impian peserta didik dimasa depan (hal.4)
            Berangkat dari berbagai praktik baik (best practice) pendidikan oleh guru yang dipotret dari berbagai belahan di Indonesia, penulis buku yang memang seorang guru sekaligus pengamat pendidikan memaparkan bebrapa kisah tentang guru-guru yang inovatif (Kubochi Ikuya dari Jepang), kreatif (Eril Gruwell seperti dikisahkan dalam film “The Freedom WritersJ, dedikasi tinggi (Monica dari Maluku), teladan (guru migran di Hong Kong), dan beberapa kisah guru-guru di Indonesia yang telah memilih mengajar dan mendidik sebagai penggilan hidup (Hal.5-42).
            Kisah0kisah yang dipaparkan penulis buku dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain agar dapat menjadikan pilihan mereka sebagai guru sebagai pilihan mulia karena menyangkut upaya menyelamatkan masa depan generasi bangsa. Bisa jadi banyak guru yang berpikiran bahwa menjadi guru di Indonesia menghadapi banyak masalah dan resiko. Namun penulis buku berupaya meyakinkan bahwa menjadi guru berarti berinvestasi untuk Indonesia. Perjuangan guru adalah perjuangan demi keberlangsungan pendidikan Indonesia. Demi kepentingan bangsa, guru menjadi sosok penting yang akan menyamai benih-benih baru generasi bangsa yang dapat diharapkan untuk kemajuan bangsa Indonesia ke depan.
            Hal penting yang ditekankan dalam buku ini dalah pada bagaimana guru tidah hanya harus memberikan pemahaman mengenai sebuah teori, namun juga bagaimana penerapannya dalam kehidupan nyata. Sebagai contoh misalnya upaya guru untuk menanamkan karakter. Penerapan karakter (seharusnya) tidak hanya melalui teori sebagaiman yang lebih banyak dilakukan, tapi melalui sebuah pembiasaan dan peneladanan. Melalui sebuah bentuk praktik nyata antara ilmu dan amal. Kegagalan terbesar dari sistem pendidikan kita bukan terletak pada masalah lemahnya pendidikan mencerdaskan rakyat, tetapi terletak pada masalah ketidakmampuan pendidikan menyadarkan rakyat terhadap permasalahan hidup yang nyata.
            Buku dengan judul yang memancing pembaca untuk mengetahui lebih dalam isi buku ini adalah semacam kumpulan tulisan penulis tentang guru dan dunia pendidikan. Kumpulan tulisan ini terbagi menjadi enam bagian yang saling terkait. Dengan bahasa yang ringan, penulis ingin membawa pembaca terutama guru untuk merenungkan kembali arti menjadi guru yang sebenarnya.

            Secara keseluruhan, buku setebal 288 halaman ini berupaya membantu pembaca terutama guru dalam memetakan permasalahan pendidikan Indonesia agam mampu menemukan arah dan jati diri. Buku ini dapat memotivasi setiap tenaga pengajar untuk menjadi guru yang kreatif, inovatif, ikhlas, berdedikasi, bertanggungjawab, sabar, mencintai, penyayang, peduli, dan menjadi pembelajar sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar