Jumat, 15 April 2016

SEMINAR NASIONAL KEPENULISAN

BEM FAI Proudly Present
🎉
"SEMINAR NASIONAL KEPENULISAN"
Tema : Merangkai Kata, Menggugah Dunia, Menggapai Surga.
Dengan Pembicara :
👨
: Kurniawan Gunadi (Mas Gun) penulis buku Hujan Matahari & Lautan Langit
👨
: Fajar Junaedi - Penulis & Dosen ILKOM
📌 Hari, tanggal: Rabu, 04 Mei 2016
⏰ Jam: 08:00 s.d selesai
🏤 Tempat: Mini Theater Gd. D lt 4

Selasa, 12 April 2016

Review Buku

REVIEW BUKU
Judul               : Stop menjadi Guru!
Penulis             : Asep Sapa’at
Penerbit           : PT. Tangga Pustaka
Terbit               : 2012
Tebal               : 288 Halaman
Harga              : Rp. 45.000,-
            Guru adalah garda terdepan pendidikan. Sistem pendidikan boleh canggih, kurikulum boleh hebat, namun diatas semua itu dedikasi, keikhlasan, dan teladan yang diberikan gurulah yang akan menentukan keberhasilan upaya pencerdasan kehidupan bangsa melalui pendidikan.
            Setiap guru tentu sangat memahami kewajibannya sebagai seorang guru. Kewajiban yang diketahui setiap guru adalah mengajar atau mentransformasikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Tanggung jawab yang diemban setiap guru adalah tanggung jawab untuk menjadikan peserta didik menjadi pribadi yang cerdas. Namun untuk mendapat sebutan guru, dengan mengajar saja sangat tidak memadai. Kecerdasan yang ditandai dengan penguasaan pengetahuan tidak menjadi tolak ukur keberhasilan menjadi seorang guru.

Review Artikel


Pendidikan Islam sejak dini sangat dibutuhkan dan diperlukan untuk perkembangan karakter anak. Ketika karakter anak bisa dibentuk sejak dini melalui pendidikan Islam, maka pendidikan di Indonesia akan maju dan menghasilkan para pemikir yang hebat dan berakhlak mulia.

Sistem Pendidikan Islam Di Indonesia 

Pendidikan Islam merupakan suatu upaya yang terstruktur untuk membentuk manusia yang berkarakter sesuai dengan konsekuensinya sebagai seorang muslim. Dalam perjalanannya ada tiga jalan yang harus ditempuh untuk mengupayakan hal
tersebut, yaitu:

Problematika serta Solusi Kurikulum 2013

ARTIKEL
Problematika serta solusi Kurikulum 2013
            Kurikulum baru ini yang rencana pelaksanaannya menghabiskan anggaran hingga 2,49 triliun telah menuai banyak kritik, termasuk dari kalangan aktivis, antara lain, karena membuang sains dan menggantikannya dengan pendidikan kewarganegaraan (civics) dan pelajaran agama. Jadi, kurikulum baru ini lebih banyak muatan pendidikan kebangsaan dan agama, sedangkan sains atau IPA akan digabung ke dalam dua mata pelajaran tersebut. Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, yang dikutip oleh berbagai media massa, tidak lucu mengintegrasikam pendidikan kebangsaan dan pendidikan agama dengan pelajaran kimia dan ini akan membuat anak menjadi lebih kreatif. Muhammad Nuh juga mempertahankan keputusan menteri untuk menambah dan pelajaran agama dengan harapan penambahan dua jam pelajaran agama akan membantu program pembasmian teroris. Muhammad Nuh berkeyakinan bahwa gerakan terorisme yang semakin meningkat di Indonesia, menurutnya, karena tidak lengkapnya pendidikan agama. Oleh karena itu, kita perlu menambah jam pelajaran agama. (Syarwan Ahmad, Jurnal Pencerahan, Vol.8, No.2, 2014:100)